Blbnewstv.id – Lampung Selatan| Polemik pelaksanaan Bupati Cup I 2025 di Kabupaten Lampung Selatan kembali bergulir. Setelah salah satu tim peserta memilih mundur akibat jadwal pertandingan yang amburadul, kini muncul kritik tajam dari LSM Pro Rakyat yang menilai penyelenggara turnamen gagal menunjukkan profesionalisme dan transparansi.
Ketua LSM Pro Rakyat, Aqrobin AM, menyoroti serangkaian pernyataan panitia dan PSSI Askab Lampung Selatan yang menurutnya justru menunjukkan lemahnya manajemen.
"Pernyataan bahwa permasalahan hanya sebatas ‘sedikit masalah teknis’ tidak menjawab inti persoalan. Ini terkesan alibi untuk menutupi ketidakmampuan dalam pengelolaan acara,” ujarnya.
Menurut Aqrobin, terdapat dua hal krusial yang harus dijelaskan secara terbuka kepada publik.
"Pertama, penyebab mundurnya salah satu tim peserta yang merasa dirugikan akibat laga pertama tidak selesai tepat waktu, padahal tim tersebut dijadwalkan bertanding di laga kedua.
Kedua, sikap panitia yang justru menuding peserta tidak profesional, padahal fakta di lapangan menunjukkan ketidaktertiban jadwal sepenuhnya merupakan tanggung jawab penyelenggara." Tutur Akrobin
Sebelumnya, Bendahara PSSI Askab Lampung Selatan, Ahmad Dini Eka Saputra, menyebut pemberitaan yang mengangkat persoalan tersebut sebagai salah sasaran, bahkan menuding media telah mengadu domba antara PSSI dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora). Namun, Aqrobin menilai pernyataan itu justru semakin memperlihatkan kecenderungan PSSI Askab untuk menutupi kesalahan sendiri dengan melempar isu baru.
“Alih-alih fokus menyelesaikan keluhan peserta, pihak panitia justru sibuk membantah media dan mencari pembenaran. Itu bukan sikap lembaga olahraga yang profesional,” lanjut Aqrobin menegaskan.
Aqrobin juga menyoroti sikap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lampung Selatan, Yespi Cory, yang hingga kini masih memilih bungkam. Menurutnya, diamnya Dispora di tengah konflik ini justru menguatkan dugaan adanya koordinasi yang tidak berjalan baik antara PSSI Askab dan pihak dinas.
“Jika memang hanya masalah teknis kecil, seharusnya Dispora bisa menjelaskan ke publik, bukan malah diam,” tambahnya.
LSM Pro Rakyat mendesak agar pemerintah daerah melakukan audit independen terhadap penyelenggaraan Bupati Cup I 2025 — mulai dari alur penggunaan anggaran, mekanisme pertandingan, hingga laporan pertanggungjawaban akhir kegiatan. Transparansi dinilai penting untuk memulihkan kepercayaan publik sekaligus memastikan turnamen ini benar-benar dijalankan sesuai prinsip sportivitas dan akuntabilitas.
“Turnamen ini membawa nama daerah. Kalau dikelola dengan cara seperti ini, yang rusak bukan hanya kepercayaan peserta, tapi juga citra olahraga Lampung Selatan secara keseluruhan,” pungkas Aqrobin.
Blbnewstv.id akan terus menelusuri perkembangan kasus ini, termasuk menggali lebih jauh tanggapan resmi dari Dispora dan dokumen keuangan panitia. Serta akan meminta tanggapan Bupati Radityo Egi Pratama terkait kisrus yg terjadi, guna memastikan bahwa ajang olahraga tingkat kabupaten tersebut tidak dijadikan ajang pembenaran atas manajemen yang lemah.(Yoni)
.png)
0 Komentar