Kepala Desa Sumur Klarifikasi Terkait Dirinya Tidak Ngantor Selama 3 Bulan


Lampung Selatan - Blbnewstv.id Ketapang   — Kepala Desa sumur, NYOMAN.PRIMA WIJAYA, memberikan klarifikasi terkait isu dirinya dalam  pemberitaan pada hari Rabu 24/09/2025 yang lalu, bahwa tidak masuk kantor selama 3 bulan tersebut. Ia tidak membenarkan bahwa dirinya  tidak masuk kantor selama 3 bulan, namun hanya selama beberapa hari saja itu karena ada keperluan keluarga  bukan tiga  bulan seperti yang disebutkan oleh Ketua BPD.


“Betul, saya sempat tidak masuk selama 5 hari karena  ada keperluan keluarga di luar kota, dan untuk hari lainnya bagi saya itu wajib datang ke kantor walaupun hanya satu jam karena terkadang pelayanan tidak semua di kantor tapi  bisa terjun langsung ke lokasi, rakor ataupun pelayanan dirumah, Jadi bukan tiga bulan, itu tidak benar,”kata Nyoman Prima Wijaya  saat ditemui di Rumah nya, Sabtu 27 September 2025.

Dan terkait saya  dengan pak gubernur, itu saya dapat undangan resmi dari pak gubernur melalui sekdes, untuk mempertanyakan soal bantuan alat pengering padi dan jagung di kelompok tani desa sumur, saya sempat malu sama pak gubernur karena saya memang tidak tau kalau bantuan itu sudah datang, mungkin karena kesibukan saya sampai tidak memperhatikan turun nya bantuan dari pak gubernur Lampung.


Selain itu saya di undang gubernur ke provinsi untuk membahas Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sosialisasi peningkatan ekonomi di desa, dan saya juga heran kenapa cuma desa sumur yang di undang sama pak gubernur  untuk wilayah Lampung Selatan, tapi ini suatu kehormatan bagi saya,  sebetulnya ada enam kades mewakili  enam kabupaten yang  di undang pak gubernur  yaitu  Lampung Selatan, Pringsewu, Pesisir Barat, Lampung Utara, Pesawaran dan Lampung Timur, "ucap Nyoman Prima Wijaya.


Nah selanjutnya untuk terkait drainase itu di mulai dari bulan April 2025, memang belum selesai karena ada tambahan ukuran 40 meter, dari rab awalnya 61 meter, di tambah 40 meter karena anggaran tidak mencukupi jadi untuk yang 40 meter itu akan menggunakan anggaran dari swadaya maka dari itu sampai sekarang belum selesai," jelasnya.


Memang setiap percakapan, tidak jarang ditemui situasi di mana orang-orang memiliki pendapat yang berbeda. Hal ini adalah hal yang wajar dan alami, karena setiap individu memiliki latar belakang, pemahaman, dan pengalaman hidup yang berbeda-beda. Namun, kadang-kadang perbedaan pendapat ini bisa menimbulkan konflik atau ketidaksepakatan.

“ Semoga BPD kedepannya dapat menjalankan tugas dan fungsinya dan bisa selalu berkoordinasi dengan aparatur desa juga dengan Kepala Desa Sumur”. Pungkas Nyoman Prima Wijaya.

” Dari itu saya berharap masyarakat untuk mendukung kami dalam melaksanakan tugas, kami akan siap berbenah diri, dimana itu kekurangannya, dan kesalahannya serta kekhillafan sebagai manusia biasa,”tutup  Nyoman Prima Wijaya. (Yoni)

0 Komentar

Posting Komentar